Source: http://www.rekrutmen-tni.ilmci.com
   
   

Minggu, 02 Juni 2013

PERTEMUAN KEEMPATBELAS: KEPUASAN PELANGGAN


JAKARTA-RAWAMANGUN
            Senin, 27 Mei 2013 merupakan pertemuan keempatbelas perkuliahan manajemen pemasaran. Seperti biasa perkuliahan diadakan di ruang kelas D 307 Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Perkuliahan dimulai pukul 13.30WIB, tanpa dihadiri oleh dosen bersangkutan Bapak Dr. Amril Muhammad, S.E., M.Pd. dikarenakan berhalangan hadir. Pada perkuliahan kali ini, diadakan paparan kelompok seperti biasa, dan kelompok yang maju hari ini adalah saudara Demas Hilman, dan Marsha Ramadhoni. Mereka memaparkan materi mengenai “Kepuasan Pelanggan”.
            Kelompok mereka menjelaskan mengenai kepuasan pelanggan, dimana definisinya menurut Wilky (1990), mendefinisikannya sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu barang/jasa.
            Kemudian saudara Demas menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi/sering digunakan dalam mengevaluasi pelanggan (Garvin dalam Lovelock 1994; Peppard dan Rowland, 1995). Adalah sebagai berikut:
1.      Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product yang dibeli).
2.      Ciri-ciri keistimewaan tambahan (features).
3.      Keindahan (reability).
4.      Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification).
5.      Daya tahan (durability).
6.      Service Ability
7.      Estetika
8.      Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).
            Saudara Demas selanjutnya menjelaskan faktor dalam mengevaluasi jasa yang bersifat intangible (Parasuraman, et al, 1985):
1.      Bukti langsung (tangibels)
2.      Keandalan (reability)
3.      Daya tanggap (responesiveness)
4.      Jaminan (assurance)
5.      Empati

            Pada paparan selanjutnya, dia menjelaskan perspektif dari psikologi kepuasaan pelanggan. Terdapat dua model, yaitu model kognitif, dan model afektif.
1.      Model Kognitif: Penilaian berdasarkan selisih atau perbedaan dengan yang ideal dan yang aktual.
Beberapa model kognitif:
-          The Expectancy Disconfirmasi Model
-          Equity Theory
-          Attribution Theory

2.      Model Afektif: Penilaian pelanggan individual terhadap produk atau jasa tidak semata-mata berdasarkan perhitungan rasional.

            Paparan selanjutnya dijelaskan oleh saudara Marsha, dimana dia menjelaskan cara mengukur kepuasan pelanggan, dibagi menjadi empat, yaitu Sistem keluhan dan saran, contohnya dengan membuka kotak saran dan menerima keluhan. Lalu Survey kepuasan pelanggan, bertanya langsung, angket, telpon. Ketiga adalah Pembeli Bayangan, menyuruh orang tertentu untuk membeli barang dari perusahaan lain. Terakhir adalah Analisis pelanggan yang beralih, dengan menghubungi kembali pelanggan yang telah berhenti guna mengetaui alasan.

            Paparan terakhir yang dijelaskan Marsha, adalah sebab timbulnya ketidakpuasan. Diantaranya adalah tidak sesuai harapan, layanan selama proses tidak memuaskan, perilaku personil kurang menyenangkan, suasana tidak menunjang, cost terlalu tinggi, dan promosi/iklan terlalu muluk.
                 Sekian reportase mingguan kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin. Terima kasih.