Senin, 29 April 2013 merupakan perkuliahan kesepuluh mata kuliah manajemen pemasaran jasa pendidikan. Pada pertemuan kali ini, presentasi oleh kelompok 8 diadakan di kelas D307 Fakultas Ilmu Pendidikan lantai tiga. Para anggota kelompok tersebut adalah saudari Bertha, Roliyani, Whinda, dan Vivi, para penyaji dari tiap kelompok menjelaskan secara detil dan rinci materinya mengenai Kebijakan Harga. Selanjutnya setelah presentasi, Bapak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd selaku dosen mata kuliah tersebut menjelaskan materi kebijakan harga.
Kebijakan harga wholesaler, menggunakan price policies sebagai berikut, diantaranya adlaah Gepographical price quotation; Price adjusted to buyers position; Price based on quantity purchased; Dumping; dan Discount Methods of quoting price. Sedangkan kebijakan harga retailer dibagi menjadi: Margin Pricing; Price Lining; Competitors Prices; Discount House; Judgment pricing; Customary prices; odd prices; dan combination offer.
Potongan-potongan harga dan potongan berat dibagi menjadi:
1. Potongan Berat
a. Potongan kesusutan kering
b. Potongan kesusutan timbangan
c. Ekstra tara
d. Rafaksi
e. Potongan atas tangkai
2. Potongan Harga
a. Rabat
b. Potongan tunai
Pada pembahasan materi selanjutnya, terdapat harga sebagai daya tarik bagi konsumen, dibagi menjadi dua. Yaitu harga promosi dan Diskriminasi harga. Lalu faktor kebijakan harga, dijabarkan menjadi "apa yang ditinjau" dan penetrasi atau penerobosan. William J. Stanton dalam bukunya mengatakan,"Jumlah uang yang dibutuhkan untuk suatu produk".
Kemudian terdapat pentingnya harga, terdapat dua alasan:
- Dalam perekonomian: Pengaruhnya terhadap upah, sewa, bunga, dan laba.
- Dalam perusahaan: Berpengaruh terhadap permintaan pasar.
Kebijakan
harga produsen dibagi menjadi dua, yaitu skimming price dan penetration price.
Skimming price adalah strategi menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone Smartphone, laptop, komputer, dan lain sebagainya. Sedangkan Penetration Price adalah menentukan harga awal yang rendah
serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat
dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan
operator baru XL, Mie Sedap, dan lain-lain.
Price Policies disini terbagi menjadi dua, yaitu price leader, dan cost of good. Price leader adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar/harga normal untuk meningkatkan omset penjualan/pembeli. Lalu cost of good, yaitu segala biaya yang timbul dalam rangka membuat suatu produk menjadi siap untuk dijual. Atau dengan kalimat lain, Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang terlibat dalam proses pembuatan barang atau yang bisa dihubungkan langsung dengan proses yang membawa barang dagangan siap untuk dijual.
Kebijakan harga wholesaler, menggunakan price policies sebagai berikut, diantaranya adlaah Gepographical price quotation; Price adjusted to buyers position; Price based on quantity purchased; Dumping; dan Discount Methods of quoting price. Sedangkan kebijakan harga retailer dibagi menjadi: Margin Pricing; Price Lining; Competitors Prices; Discount House; Judgment pricing; Customary prices; odd prices; dan combination offer.
Potongan-potongan harga dan potongan berat dibagi menjadi:
1. Potongan Berat
a. Potongan kesusutan kering
b. Potongan kesusutan timbangan
c. Ekstra tara
d. Rafaksi
e. Potongan atas tangkai
2. Potongan Harga
a. Rabat
b. Potongan tunai
Selanjutnya adalah penetapan harga oleh pemerintah, alasan dibalik penetapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Untuk melindungi rakyat terhadap permainan harga oleh kaum produsen atau pedagang.
b. Untuk menstabilkan tingkat harga umum.
c. Untuk mencegah penurunan harga yang lebih parah.
a. Untuk melindungi rakyat terhadap permainan harga oleh kaum produsen atau pedagang.
b. Untuk menstabilkan tingkat harga umum.
c. Untuk mencegah penurunan harga yang lebih parah.
Pada pembahasan materi selanjutnya, terdapat harga sebagai daya tarik bagi konsumen, dibagi menjadi dua. Yaitu harga promosi dan Diskriminasi harga. Lalu faktor kebijakan harga, dijabarkan menjadi "apa yang ditinjau" dan penetrasi atau penerobosan. William J. Stanton dalam bukunya mengatakan,"Jumlah uang yang dibutuhkan untuk suatu produk".
Kemudian terdapat pentingnya harga, terdapat dua alasan:
- Dalam perekonomian: Pengaruhnya terhadap upah, sewa, bunga, dan laba.
- Dalam perusahaan: Berpengaruh terhadap permintaan pasar.
Penyaji selanjutnya memberikan materi tujuan penetapan harga, pada materi ini dijelaskan tujuan-tujuan tersebut adalah agar mendapatkan laba maksimal, mendapatkan pengembalian investasi yang ditartegtkan, mencegah dan mengurangi persaingan, dan mempertahankan/memperbaiki market share. Kemudian ada sasaran
penetapan harga, dan sasarannya adalah untuk menentukan suatu harga akan
ditetapkan, menentukan target penjualan produk, dan menentukan kelompok konsumen
yang akan dijangkau. Terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan
harga. Terdapat dua faktor, yaitu faktor internal, dan faktor eksternal. Faktor
internalnya melingkup tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, biaya, dan
organisasi. Sedangkan faktor eksternal terdapat sifat dan permintaan pasar
persaingan.
Pada
metoda penetapan harga, dalam materi harga ini dibagi menjadi tiga:
a.
Cost Pricing Method (harga
didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan).
b.
Harga didasarkan pada keseimbangan
antara perkiraan permintaan pasar dengan suplai.
c.
Harga didasarkan pada
kondisi-kondisi pasar yang bersaing.
Mengenai
kebijakan dan strategi harga, terdapat tiga pokok bahasan, diantaranya adalah
strategi itu sendiri, kebijaksanaan, dan potongan dan kelonggaran yang mencakup
potongan kuantitas, potongan dagang, serta potongan tunai, dan potongan
musiman.
Monopoli
adalah uatu situasi dalam pasar dimana
hanya ada satu atau segelintir perusahaan yang menjual produk atau komoditas
tertentu yang tidak punya pengganti yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan
atau pengusaha lain untuk masuk dalam bidan industri atau bisnis tersebut.
Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau segelintir perusahaan,
sementara pihak lain sulit masuk didalamnya. Karena itu, hampir tidak ada
persaingan berarti. Sedangkan Oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana
terdapat dominasi sejumlah pemasok dan penjual. Pada kenyataannya, Sistem
oligopoli yang ada, memiliki konsentrasi pasar yang tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa persentase yang besar dari pasar Oligopoli ditempati oleh
perusahaan-perusahaan komersial negara terkemuka. Perusahaan-perusahaan ini
membutuhkan perencanaan strategis untuk mempertimbangkan reaksi dari pesaing
lain yang ada di pasar. Oligopoli dalam praktek pasar bebas, sangat
menguntungkan para pemilik modal yang banyak. Pasar oligopoli adalah suatu
bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat penjual/produsen
yang menguasai permintaan pasar. Lalu terakhir adalah Persaingan bebas. Lalu pemimpin
pasar, terdapat follower = Potongan dan bonus, dan produk= Bahan baku, Tenaga
Kerja Lapangan, dan Biaya Overhead.
Sekian materi perkuliahan mengenai
kebijakan harga, semoga materi yang disampaikan ini bermanfaat untuk semua.
Amin. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar