Source: http://www.rekrutmen-tni.ilmci.com
   
   

Sabtu, 23 Maret 2013

PERTEMUAN KELIMA MANAJEMEN PEMASARAN : POSITIONING DAN JASA PEMASARAN

            
                   Senin, 18 Maret 2013
            JAKARTA- Hari ini merupakan perkuliahan kelima mata kuliah manajemen pemasaran jasa pendidikan. Pada pertemuan kali ini, presentasi oleh kelompok 3 diadakan di selasar Fakultas Ilmu Pendidikan lantai 1 (satu). Dengan sistem presentasi dibagi menjadi kelompok-kelompok besar, tiap kelompok berkisar antara 8-9 orang, para penyaji dari tiap kelompok menjelaskan secara detil dan rinci materinya. Selanjutnya setelah presentasi, mahasiswa diminta Bapak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd. untuk berpindah ke ruang kelas 307.
            Pada saat di kelas, bapak Amril selaku dosen mata kuliah ini, menjelaskan materi mengenai postioning dan jasa pemasaran. Positioning adalah proses dimana pemasar mencoba menciptakan citra (pencitraan) atau identitas di benak target pasar mereka untuk produk, merek, atau organisasi tersebut. Positioning juga didefinisikan sebagai cara dimana pemasar menciptakan kesan dalam pikiran pelanggan. Positioning harus mencerminkan bagaimana cara target pasar mendefinisikan nilai dan melakukan pemilihan produk jasa yang bersaing.
            Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan positioning ini:
1.      Konsumen perlu kenyamanan,
2.      Konsumen perlu ketepatan,
3.      Konsumen perlu keamanan,
4.      Konsumen perlu keramahan.

            Sebelum melakukan positioning, pemasar harus terlebih dahulu melakukan penetapan strategi positioning. Dalam hal ini, ada tiga hal yang harus diperhatikan, pertama yaitu menganalisa mengenai kekuatan produk yang akan dipasarkan tersebut, kedua, menentukan kebutuhan pasar sasaran, ketiga, menganalisis kelebihan dan kekurangan produk yang akan ditawarkan.
            Selanjutnya ada 3 langkah dalam menjalankan positioning, yaitu:
1.      Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing.
2.      Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat/menonjol.
3.      Menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.

            Selanjutnya positioning dibagi menjadi tiga. Pertama, adalah confused positioning, yaitu satu jenis produk yang sudah terkenal, diikuti oleh jenis produk lain. Sebagai contohnya, misalnya ada konsumen yang ingin membeli air mineral bermerk aqua, tetapi oleh penjual diberikan merk vit. Kedua, adalah under positioning. Dalam kelompok ini, sebuah perusahaan produksi atau jasa memberikan info produk atau pesan produk tersebut secara tidak jelas atau kurang jelas, sehingga pesannya kabur dan konsumen tidak begitu mengerti apa yang dimaui perusahaan. Ketiga, adalah over positioning. Dalam hal ini konsumen mempersepsi produk perusahaan tersebut terlalu mahal dan perusahaan luput mengenali rentang pasar yang cukup luas.
            Pembahasan berikutnya mengenai penempatan pada positioning. Penempatan ini dibagi menjadi dua, yaitu re-positioning dan de­-positioning. Pertama, re-positioning adalah penempatan ulang atau penempatan baru yang dilakukan berdasarkan pesaing. Sedangkan de-positioning adalah penempatan ulang atau penempatan baru yang dilakukan berdasarkan kemauan sendiri.
            Pesaing sendiri harus diperhatikan agar tidak luput dan tidak dapat mengejar keuntungan perusahaan kita. Produk, barang, dan harga tersebut harus diperhatikan. Oleh karena itu, positioning harus diperhatikan secara prioritas, agar perusahaan dapat memberikan pencitraan produknya kepada pasar atau konsumen, sehingga konsumen dapat mengidentifikasi secara jelas produknya, dan dapat meraih keuntungan yang besar dari penjualannya.
             Demikian reportase pertemuan kelima manajemen pemasaran dan jasa pendidikan, materi positioning dan jasa pemasaran sudah dapat disampaikan secara jelas dan akurat. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar