Source: http://www.rekrutmen-tni.ilmci.com
   
   

Minggu, 14 April 2013

PERTEMUAN KETUJUH: PENCIPTAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

     
     JAKARTA - RAWAMANGUN
     Pertemuan ketujuh perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan kali ini diadakan pada hari Senin, 8 April 2013 di ruang D 307 Daksinapati Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Perkuliahan dimulai pukul 13.30WIB, dan dibimbing langsung oleh Bapak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd selaku dosen mata kuliah bersangkutan. Pada pertemuan kali ini, diadakan presentasi seperti biasanya, dan kelompok yang mendapat giliran presentasi pada hari ini adalah kelompok lima, yang anggotanya terdiri dari Yayuk Fathonah, Septia Lutfiani, Muhammad Fahmi Basyar, dan Artha Virabhuana. Namun Artha Virabhuana tidak dapat hadir pada pertemuan kali ini. Mereka mempresentasikan materi "Penciptaan dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan".
    Definisi dari "produk" itu sendiri adalah seperangkat atribut baik yang dapat berwujud atau tidak berwujud, yang ditawarkan kedalam pasar dan dapat memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk ini sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu goods dan services.
     Mengapa diperlukan adanya penciptaan dan pengembangan produk? Karena dalam sebuah produksi suatu produk dalam perusahaan, diperlukan adanya inovasi dan eksistensi barang yang diproduksi tersebut, agar produk tersebut dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dan harga produksi yang melonjak naik, dengan demikian perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan laba yang lebih.
     Dalam pengembangan produk jasa pendidikan ini, terdapat delapan tahap proses pengembangan produk, pertama adalah penciptaan ide. Pengumpulan ide gagasan produk ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain konsumen, pesaing, karyawan, dll. Kedua adalah penyaringan ide. Setelah mendapatkan beberapa ide yang diterima, ide-ide tersebut harus disaring melalui proses yang teliti dan cermat agar mendapatkan yang terbaik. Ketiga adala pengembangan dan pengujian konsep. Sebelum produk tersebut diluncurkan ke pasar, konsep yang akan diluncurkan ini harus diuji terlebih dahulu dengan cara memberikan sample kepada beberapa konsumen yang dapat dipercaya, agar dapat dilihat apakah produk tersebut dapat diterima dan dipasarkan di masyarakat. Keempat adalah pengembangan strategi pemasaran. Pada tahap ini adalah bagaimana mengatur strategi agar produk tersebut laris di pasaran. Kelima adalah analisis usaha. Analisis ini dilakukan untuk mencari tau nilai dan seberapa besar perkiraan laba, penjualan, serta pengeluaran produk perusahaan tersebut. Keenam yaitu pengembangan produk. Konsep produk tersebut dapat direalisasikan di pasaran, dan dapat dikembangkan sesuai kemauan perusahaan tersebut. Ketujuh adalah marketing testing. Yaitu pengujian pasar dimana produk tersebut diperkenalkan kepada masyarakat khususnya konsumen dengan cara memberikan sampel produk tersebut, untuk mengetahui bagaimana reaksi konsumen tersebut. Kedepalan adalah komersialisasi. Pada konsep ini, dijelaskan bagaimana strategi produk tersebut akan diluncurkan, menentukan kapan, dimana, pada siapa, dan bagaimana.
     Tujuan diadakannya product planning:
     1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas,
     2. Untuk menambah omzet penjualan.
     3. Untuk menenangkan persaingan.
     4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi,
     5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama,
     6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan,
     7. Untuk mencegah kebosanan konsumen,
     8. Untuk menyederhanakan produk.
     Pada pengembangan jenis produk inipun terdapat beberapa kelemahan yang dapat terjadi pada perusahaan tersebut, diantaranya adalah dengan adanya kekurangan ide produk, sehingga konsumen menjadi jenuh dan bosan terhadap produk yang ditawarkan, lalu terdapat pasar yang terlalu banyak, sehingga konsumen menjadi tidak fokus dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkannya, lalu ada mahalnya proses pengembangan produk baru yang menyebabkan perusahaan tersebut kekurangan modal untuk mengembangkan produknya, kendala pemerintah yang menyangkut kebijakan pemerintah tersebut, dan waktu pengembangan yang lebih cepat dan siklus hidup produk yang lebih pendek.
     Itulah reportase pertemuan ketujuh perkuliahan manajemen pemasaran pada hari Senin, 8 April 2013 kemarin, semoga materi yang disampaikan dapat dicerna dan dipahami dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar